Selasa, 08 Januari 2013

the meaning of stencil

ADA tiga medium yang menonjol pada praktik seni jalanan: mural yang dekat dengan teknik lukis realis dan membutuhkan logistik cukup besar; graffiti yang banyak bersandar pada karakter aksara (kaligrafi) dan piktogram yang lebih sederhana secara teknis; dan seni stensil (menggunakan bingkai cetak, alias mould) yang dari segi kerumitan berada di antara ke dua medium sebelumnya. demikian Rusel Howse mengungkapkan dalam bukunya Stencilnation.

Apakah itu stencil art? Mural lebih memberi peluang pada mereka yang sudah memiliki kemampuan lukis dan logistik yang cukup kompleks (termasuk seniman akademis yang bermaksud keluar dari batasan sistem seni yang berlaku), sementara graffiti sama sekali meninggalkan gambar dan mencukupi diri dengan men-tag kode-kode atau aksara untuk menyatakan kehadiran diri di sepotong ruang kota. Stensil, di satu sisi tetap mempertahankan kemungkinan me-(re)-produksi gambar (imaji) tanpa mensyaratkan kemampuan (akademis) yang kompleks dan di sisi lain menanggapi kebutuhan akan fleksibilitas gerak yang diperlukan dalam praktik “gerilya visual”. Russel Howze menganggap stensil sebagai medium perantara, di tengah graffiti dan mural. Stensil dapat direproduksi dengan cepat ke sejumlah tempat, atau disusun repetitif untuk memenuhi bidang yang luas di satu tempat. Jadi, seni stensil menawarkan kompleksitas tapi juga keleluasaan gerak kepada para praktisinya. Dalam perkembangannya, stensil telah menjadi sebuah medium “seni rupa bawah” (baca: low brow) yang berkembang cepat dengan bantuan internet. Metoda visualnya juga telah dipungut oleh seniman berlatar akademis.

Graffiti dan mural berkembang di perkotaan selama ini merupakan medium dimana aktivitas gerkan seni turun langsung ke ruang publik dimulai di wilayah perkotaan. Ruang kota menjadi semacam medium untuk memperlihatkan seni secara langsung pada publik. Mural dan graffiti bersifat sekali kerja tanpa dapat membuat repetisi atas visual yang sebelumnya. Tehnik ini memperlihatkan kelemahan bagaimana memunculkan visual yang provokatif diberbagai tempat. Khususnya ruang kota yang terlihat dinding kosong yang dapat dipakai untuk membuat provokasi jalanan hingga mempengaruhi publik kota.

Mengenai ruang di perkotaan, Henri Lefebvre mengungkapkan masyarakat menjadi semakin kompleks dengan transisi dari pedesaan ke industri dan dari industri ke perkotaan. Kompleksitas segi ini mempengaruhi ruang serta waktu, untuk kompleksitas ruang dan benda yang menempati ruang yang tidak dapat terjadi tanpa kompleksitas waktu dan aktivitas yang terjadi dari waktu ke waktu.

Kota urban yang kompleks mempengaruhi perkembangan penduduknya dimana aktivitas sehari-hari merupakan perubahan sosial yang menarik secara ruang. Bagaimana masyarakat mempunyai interaksi langsung dengan ruang publik, dimana kapasitas sebagai penikmat jalanan kota menjadi subyek atas proses perkembangan urban yang berlangsung. Perspektif inilah divergence, ditampilkan menjadi dasar aktivitas stencil art ini.

Melihat estetika secara langsung melalui aktivitas kota dengan ruang per ruang sebagai cara melihat berulang untuk membuat suatu pengertian tentang kota. Bagaimana membuat perspektif secara langsung terhadap proses stencil yang dikerjakan dengan medium dinding kota. Sehingga dapat menafsir bagaimana perspektif estetika yang luas melalui dinding kota terhadap gerakan seni semacam ini. Ruang serta waktu dalam kota selalu bergerak dinamis mengalami perubahan setiap saat. Pengaruh provokasi sosial terhadap apa yang tersaji dalam ruang kota adalah membuat adaptasi secara langsung bagaimana pergerakan waktu terdeteksi secara sadar dalam ruang kota tersebut.

Kondisi interaktif selalu dijumpai di permukaan kota secara langsung malelui kejadian atau peristiwa secara simultan. disinilah stencil dengan nilai repetitif nya mengisi ruang kota ikut membentuk reaktansi sosial dalam mengenal budaya baru kota urban. Kemungkinan ditemukan estetika secara obeyktif setelah interaksi terjadi merupakan proses adaptasi. Produksi budaya repetitif perkotaan mewakili bagaimana stencil menjadi pilihan untuk memperlihatkan kota menjadi sesuatu yang lain untuk diperlihatkan secara fundamental. Khususnya dalam menyikapi ruang.

Hal yang paling menakjubkan tentang seni stensil adalah cara ini jenis seni berinteraksi langsung dengan publik, dan menggunakan stensil pada itu mendukung karya seni yang sama dapat ditampilkan di berbagai tempat pada saat yang sama tanpa masalah. Inilah mengapa stensil menjadi pilihan dalam aktivitas ini. Seni stensil telah merebak di berbagai kota di belahan barat merepresentasikan bagaimana seni berhadapan langsung dengan masyarakat.

Kota urban sebagai lingkungan budaya kontemporer, mempunyai ruang terbuka, aktivitas masyarakat yang terlibat dalam ruang itu mempunyai kompleksitas. Kehadiran seni secara langsung di ruang- ruang itu mempunyai daya provokatif untuk memberi kesadaran bahwa seni langsung dapat dijumpai pada ruang terbuka kota.

Melalui pameran divergence, aktivitas interaktif seni pada masyarakat menjadi tampilan utama bagaimana gerakan visual dalam ruang terbuka kota menjadi representatsi atas kehadiran ruang publik sebagai subyek masyarakat. Seniman yang berpameran seperti B Toy, M-City dan Above mempunyai karakter tersendiri dalam karya.

Seni yang membuat kota mempunyai konteks dan sejarah dari jalanan memuat peta dari perkotaan dikenal, hal inilah yang paling menentukan bagaimana perjalanan sejarah kota dapat dilihat dari estetika seni yang berkembang dari waktu ke waktu. Apa yang menjadi representasi dari estetika seni suatu kota? Selain jalan-jalan kota juga bangunan yang berdiri diatasnya. Sebab kota menjadi penuh sesak karena bangunan. Alasan inilah yang mendasari bagaimana perkembangan kota mencari identitas yang mempunyai harmoni dari sisi estetika.

Selasa, 04 Desember 2012

we are who we are

hello today is first post of this blog

i don't have an idea what must i post today because my first project is ruined because of my college task (it's a very very very terrible task )
maybe tomorrow we will post our first project .

so ...
please wait for a moment